Selasa, 27 Januari 2015

alat pemadam api yang tepat untuk kelas - kelas api

Alat Pemadam Api Yang Tepat Untuk Kelas - Kelas Api


Alat pemadam api terbagi menjadi beberapa jenis tergantung dari kelas kelas api yang ingin dipadamkan, banyak diantara kita tidak tahu api kebakaran terbagi menjadi menjadi beberapa kelas dan alat pemadam api yang digunakanpun harus menyesuaikan dengan kelas api tersebut.
Berikut ini adalah pengelompokan kelas - kelas api dan alat pemadam api yang tepat untuk menanggulanginya :

1. Alat pemadam api jenis air.
Alat pemadam ini cocok digunakan untuk memadamkan api kelas A, tetapi sangat tidak cocok untuk memadamkan api kebakaran kelas C, karena air adalah alat penghantar listrik yang baik

2. Alat pemadam api jenis debu kering
Alat pemadam api ini dapat memadamkan api kelas A, B, dan C, Tetapi bahan yang digunakan untuk memadamkan api jenis debu kering ini dapat membuat kerusakan pada bahan - bahan tertentu, seperti mesin mobil, bahan makanan dan lain - lain

3. Alat pemadam api jenis busa
Alat pemadam api jenis busa digunakan untuk memadamkan api kelas B, dan tidak dianjurkan untuk memadamkan api kelas A, C, dan D. Foam dapat menutup permukaan cair dan menghambat oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran

4. Pemadam api jenis gas (Co2 dan BCF)
Pemadam api jenis ini digunakan untuk memadamkan api kelas C, Gas digunakan dalam alat pemadam api ini adalah gas bersih yang tidak menghantarkan listrik, ssalah satu kelebihan nya adalah dapat menembus celah - celah sempit

 

Minggu, 25 Januari 2015

Alat Pemadam Api Berat

Alat Pemadam Api Berat

Alat pemadam api berat atau sering disebut dengan mobile unit/wheeled sylinder adalah alat pemadam api yang berukuran 20kg atau lebih, alat pemadam ini biaasa dilengkapi dengan roda dan rangka untuk memudahkan mobilitas alat tersebut


Alat pemadam api berat ini secara komposisi tidak berbeda jauh dengan alat pemadam api ringan (apar) hanya saja biasanya alat pemadam api berat ini diperuntukan untuk area yang lebih luas, alat pemadam api berat ini biasa digunakan untuk area yang memiliki mobilitas tinggi, seperti : bandara, pom bensin, dll


Perbedaan dari alat pemadam api berat dengan alat pemadam api ringan adalah pada tekanannya, sistem tekanan nya tidak langsung (sistem cartridge) atau tekanan tidak dicampur menjadi satu dengan medium pemadam kebakaran, Alat pemadam api berat memiliki sebuah silinder khusus (cartridge) yang menyimpan gas pendorong. Terpisahnya medium pemadam kebakaran dengan gas pendorong akan menghasilkan kekuatan yang lebih besar kepada APAB dalam memadamkan api. Sedangkan APAR memiliki tekanan langsung, artinya medium pemadam kebakaran seperti karbondioksida, foam AFF (Aqueous Film Forming), dan dry chemical powder telah bercampur menjadi satu dengan nitrogen kering sehingga ketika tuas ditekan pegangan/katupnya dapat langsung keluar.

Jumat, 23 Januari 2015

Alat pemadam api dan sejarahnya

Alat pemadam api dan sejarahnya 

Alat pemadam api adalah alah yang digunakan untuk memadamkan api dalam tingkat awal, alat ini tidak bisa digunakan apabila api sudah terlalu besar dan sudah tidak bisa dikendalikan, api dapat timbul jika ada sesuatu yang bisa terbakar, oxigen dan panas dan akan padam saat salah satu dari ketiga elemen tersebut tidak ada, jadi konsep alat pemadam api adalah untuk memisahkan elemen - elemen tersebut



pada sekitar tahun 200SM Ctesibius Alexandria menemukan pompa tangan mampu menyalurkan air dan diketahui bahwa orang-orang Romawi menggunakan rantai ember, ember melewati tangan ke tangan untuk menyalurkan air ke api. Kemudian, pada abad pertengahan, 'menyemprotkan' mulai digunakan untuk menerapkan jet air untuk kebakaran. Menyemprotkan bekerja seperti pompa sepeda. Nozzle itu dicelupkan ke dalam air dan sekitar satu liter disedot dengan menarik keluar plunger. Menyemprotkan air kemudian diarahkan pada api dan plunger mendorong selang untuk mengeluarkan air. alat ini digunakan pada 1666 pada saat kebakaran besar di London. Versi pertama dari alat pemadam api portabel modern diciptakan oleh Kapten George William Manby pada tahun 1819, yang terdiri dari kapal tembaga dari 3 galon (13,6 liter) mutiara abu (kalium karbonat) solusi di bawah tekanan udara terkompresi.

Sekitar tahun 1912 pyrene membuat karbon teraklorida atau CTC, CTC vapourised memadamkan api dengan mengganggu reaksi kimia, pemadam ini cocok untuk memadamkan api pada kebakaran cair atau listrik dan populer pada kendaraan selama 60 tahun kedepan

Pada akhir abad ke19 pemadam soda-asam ditemukan, di mana silinder berisi 1 atau 2 galon air yang memiliki natrium bikarbonat dicampur di dalamnya. didalam silinder adalah botol yang mengandung asam sulfat pekat. Botol asam rusak oleh salah satu dari dua cara, tergantung pada jenis pemadam. Salah satu cara adalah penggunaan sebuah pendorong yang memecahkan botol asam, sedangkan yang kedua melibatkan pelepasan buang dari botol tertutup. Setelah asam dicampur dengan larutan bikarbonat, gas karbon dioksida akan diusir dan ini pada gilirannya akan menekan air. Air bertekanan dipaksa keluar dari tabung melalui selang dan nosel. Asam dinetralkan oleh natrium bikarbonat.

pemadam berisi foam terdiri dari bagian utama, pemadam diisi dengan foam memproduksi bahan kimia dan wadah kedua diisi dengan bahan kimia lain yang bereaksi ketika datang ke dalam kontak dengan larutan di silinder utama. Untuk beroperasi Anda harus membalik tabung pemadam dan membiarkan dua elemen tersebut tercampus, kemudian tahan jari Anda di atas nosel dan kocok pemadam untuk memastikan kedua elen tersebut telah tercampur dengan baik kemudian mengarahkannya pada api.

Pertengahan abad kedua puluh jenis modern pemadam muncul menggunakan agen pemadam yang berbeda. Produsen alat pemadam umumnya menggunakan beberapa jenis kapal bertekanan untuk menyimpan dan debit bahan pemadam.